Negara Indonesia sangat kaya akan hasil
pertanian, sehingga tidak heran jika musim buah selalu ada setiap musim
sepanjang tahun. Panen buah yang mellimpah, terutama buah dengan umur simpan
pendek akan menjadi masalah tersendiri untuk petani dengan daya jangkau yang
rendah terhadap pasar. Selain dipasarkan dalam bentuk segar, buah juga dapat
diawetkan dengan berbagai cara, misalnya dengan dibuat selai (selai), jelly,
dan marmalade. Pengolahan terhadap hasil pangan juga membuat nilai dari buah
tersebut meningkat.
Buah Lokal Indonesia (www.fp.unud.com) |
Pengolahan
pangan menjadi selai, jelly, dan marmalade mengandalkan gula dan asam sebagai
pengawet. Gula yang digunakan tidak kurang dari 50% total bahan. Jam dibuat
dari daging buah yang dihaluskan dan ditambahkan pengental pectin dan asam yang
bisa didapatkan dari sekitar. Jam memiliki tekstur serat halus buah, lepas, dan
lembut. Total padatan terlarut pada jam mencapai 65%. Pemasakan jam menggunakan
api sedang agar tidak terjadi karamelisasi dan buah matang dengan sempurna. Pada
pembuatan jam skala industry ditambahkan Na benzoate maksimal 1000 ppm untuk
mencegah tumbuhnya kapang, khamir, dan bakteri perusak lainnya.
Selai Pala |
Jelly dibuat dari buah yang hanya diambil
sarinya, pembuatan jelly sedikit lebih sulit dibanding selai. Jika pemanasan
sari buah dan gula terlalu lama maka akan menjadi permen, dan jika kurang lama akan
menjadi sirup. Sehingga sangat perlu keahlian khusus dalam pembuatan jelly. Tekstur
jelly yang bagus adalah bening, mudah dioles, dan tidak terdapat serat buah. Pembuatan
jelly yaitu dengan menghaluskan buah, kemudian diambil sarinya. Sari buah
didiamkan selama 1 jam untuk mendapatkan sari buah yang benar-benar bening. Kemudian
sari buah diproses menjadi jelly dengan total padatan terlaru minimal 65%. Perbandingan
dalam pembuatan jelly adalah buah : gula = 45:55.
Jelly Nanas (www.Beritasatu.com) |
Marmalade hampir menyerupai jelly, namun
terdapat potongan buah didalamnya, misalnya potongan kulit jeruk atau nanas. Dalam
pembuatan marmalade penambahan air tiga kali lebih banyak untuk membuat tektur
potongan buah yang ditambahkan matang sempurna dan lembut.
Marmalade Jeruk ( www. chileunderground.com) |
Pada pembuatan jam, jelly, dan marmalade
penambahan pectin sangat diperlukan untuk membuat tekstur menjadi kental. Pectin
merupakan jenis pati (polisakarida) yang akan mengental jika bereaksi dengan
air dan asam. Secara alami pekti terdapat dalam buah yang belum matang
(mengkal), yaitu terletak antara daging buah dan kulit. Dalam pengolahan jam
dan jelly secara sederhana, pectin didapatkan dari kulit buah papaya yang masih
muda dengan cara di iris tipis kulit buah kemudian dihaluskan bersama dengan
buah yang akan dibuat. Untuk memaksimalkan kerja pectin, maka pH dikondisikan
menjadi rendah (<4.5) dengan ditambahkan asam sitrat atau jeruk nipis.
No comments:
Post a Comment