Monday 12 October 2015

Emas dari Negeri Garuda, Pala (Myristica fragrans)

Buah Pala
Sejak masa kependudukan Belanda di Indonesia, pala merupakan salah satu primadona bangsa Eropa. Tumbuhan asli kepulauan Banda, Maluku tersebut memiliki sejuta pesona yang tetap terjaga hingga sekarang. Mengutip dari ungkapan Giles Milton yang mengawali bukunya yang berjudul Nathaniels Nutmeg “The island can be smelled before it can be seen” yang kurang lebih memiliki arti Pulau Banda dapat tercium wanginya sebelum ia terlihat. Dapat dibayangkan betapa luar biasanya pala pada saat itu yang memiliki harga lebih mahal dari emas.

Pohon Pala (satwa.net)
Daging Buah Pala
Pala merupakan tumbuhan berupa pohon dan berumah dua, yaitu pohon jantan dan pohon betina. Pala akan mulai berbuah pada usia penanaman pohon Memiliki daun berbentuk elips langsing dan buah berbentuk bulat lonjong. Daging buah masak memiliki ketebalan 0.5 cm, rasa asam, dan aroma khas pala karena kandungan minyak atsiri. Biji pala berwarna coklat terbungkus fuli berwarna merah.  Pohon pala akan mulai berbuah pada usia penanaman 7-10 tahun dan mencapai produksi optimum selama 25 tahun.
Inovasi daging buah pala
Pala memiliki nilai ekonomi yang optimum, artinya seluruh bagian dari pala dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pohon yang berupa kayu (kino) dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, kulit batang dan daun dapat menghasilkan minyak atsiri, daging buah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam jenis makanan dengan bantuan teknologi pangan modern, fuli atau mace dan biji pala memiliki kandungan minyak atsiri dengan rendemen yang tinggi sekitar 7-14% yang dapat dimanfaatkan untuk kosmetik, minyak wangi, dan sabun di negara Eropa. Manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh tubuh adalah dapat membantu meringankan rasa sakit, memberikan efek relaksasi pada syaraf, dan meringankan inflamasi (peradangan) pada luka internal maupun eksternal.  Menurut para ahli, pala juga memiliki efek psikotropik, yaitu menimbulkan halusinasi (berkhayal) akibat dari kandungan miricytin. Indonesia merupakan negara pengekspor pala dan fuli tertinggi, yaitu sekitar 85% dari Indonesia dan sisanya dari Grenada, India, Srilanka, dan Papua.

No comments:

Post a Comment